Shalatlah Sebelum Dishalatkan

sholat-lah-di-belakang-imam-sebelum-disholati-di-depan-imamHari ini aku menshalatkan jenazah, dan hari ini pula kuawali tulisan ini (9 Jumadal Ula 1434 H). Jenazah yang kami shalatkan adalah mayat ibu dari saudara kita Ilyas, seorang lelaki keturunan India yang telah mengukir kesan di hati saya. Dimana saat awal kami bergerak dalam dakwah di kota Denpasar ini, maka atas persetujuan Takmir Masjid Baitul Makmur, kami dibolehkan membina Pemuda Masjid dengan pembahasan keislaman khususnya kajian Hadits Arba’in Annawawiyah. Karena beliau adalah pedagang buku Islami yang tokonya tidak jauh dari Masjid, maka kami pun memesan buku Hadits Arba’in padanya untuk dibagikan ke seluruh peserta kajian yang saat itu kami perkirakan 20 orang. Beliau menyampaikan bukunya sedang kosong namun beliau akan pesan untuk kami Insya Allah. Sekitar sepekan kemudian buku dimaksud sudah datang, dan sesuai kesepakatan bahwa kami akan bayar bukunya bila pesanan sudah datang. Kami pun sudah menyiapkan pembayarannya, namun sungguh berharga kesan ini -saat itu kami belum saling kenal- beliau menolak uangnya dan mengatakan bahwa buku ini dihibahkan untuk penyebaran Ilmu, subhanalllah! “Jazakumulllahu khairan,”  ujarku dengan wajah ceria.

Continue reading

Cinta Pertama yang Takkan Terlupakan

Cinta Pertama SekaliMasa ini…ingin kuberbagi, mengungkap rasa yang terpendam di alam jiwaku, lama dan melarutkan aura hati.

Cinta Pertama…

Bagiku adalah anugerah terindah dari Ilahi untuk seorang hamba sepertiku, sekejap rasa itu merasuki seluruh persendian jiwa dimana ruh ku bersemayam, membuatku tak berdaya menolak hadirnya…waktu itu..

Wujudnya begitu nyata, hingga segala yang kulakukan harus dengan izinnya…tak mampu ku melakukan sesuatu pun tanpanya! Continue reading

SATU JAM YANG SEDERHANA

hourglass

1 jam saja dan berusaha 1 jam berikutnya dan 1 jam berikutnya lagi

SATU JAM YANG SEDERHANA

Pada satu hari, seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya dengan polosnya, “Apakah kita bisa hidup dengan tidak berdosa selama hidup kita, Ayah…?”
Ayahnya memandang putrinya, kemudian berkata, ”Tidak, Nak…”

Putrinya kemudian bertanya lagi, “Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putri kesayangannya ini.

“Oh Ayah, bagaimana kalau 1 bulan? Apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?”
Ayahnya tertawa. “Mungkin tidak bisa juga, Nak.”

“Oke Ayah, ini yang terakhir kali. Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?”
Akhirnya ayahnya mengangguk. “Kemungkinan besar, bisa Nak.”

Anak ini tersenyum lega. “Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, Ayah. Kelihatannya akan lebih mudah menjaga dan menjalaninya.”

==> Mencoba hidup 1 jam TANPA menjelek-jelekkan orang lain, kesombongan, kehobongan, dan lain-lain. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.

==> Mencoba hidup 1 jam DENGAN kasih sayang kepada sesama, kesabaran, kemurahan hati, kerendahan hati, dan ketulusan. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.

Satu jam memang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan hidup kita semua. Luar biasa! Mari kita bersama2 mencobanya… dan Selamat mencoba :

Untukmu wahai pemaksiat

pemaksiatKokohnya rumah anda, tidak akan bisa menjadi benteng keras yang akan menghalangi datangnya malaikat pencabut nyawa
Banyaknya uang anda, tidak akan mampu dijadikan sebagai alat untuk menyogok malaikat maut agar menunda tugasnya mencabut nyawa anda
Bertaubatlah wahai saudaraku
Bartaubatlah wahai saudariku
Hentikan semua maksiatmu
Tidakkah kau mengambil pelajaran dari orang-orang yang mati dalam keadaan hina?
Seseorang pezina yang mati di atas perut pasangan zinanya
Seorang pemaduk yang mati dalam keadaan sedang berpesta miras
Seorang penjudi yang mati  tanpa bisa mengambil sepeser pun harta yang ada di meja judinya
Dimanakah pikiran kalian wahai saudaraku?
Apakah yang membuat lalai terhadap ibadah kepada Allah?
Apakah yang kau andalkan sehingga begitu angkuhnya kau di hadapan Allah?
Begitu tak tahu malunya dirimu bermaksiat di dapan Penciptamu!

Sex Before Marriage

Imagesex before marriage’. Kalimat yang sering terdengar oleh telinga kita. Bahkan mungkin akan terasa aneh bagi sebagian orang jika tidak lagi mendengar ada kasus-kasus seperti itu. Beginilah kehidupan dunia saat ini. Penuh dengan kekacauan. Perzinahan telah menjadi hal yang lumrah. Bukan lagi hanya masyarakat dewasa, tapi juga telah mengerogoti kehidupan remaja yang masih duduk di bangku sekolahan. Dari data yang didapatkan dari Menteri Kominfo, Tifatul sembiring, bahwa “Sebanyak 92,2 persen pernah kissing dan oral seks, sedangkan 62,7 persen pernah berzina, dan 21,2 persen di antaranya pernah aborsi,” sebut Tifatul tanpa merinci kota-kota tempat riset itu dilakukan. Tentunya hal ini sangat memiriskan hati, hanya air mata dan rasa sesal yang secara otomatis akan mengalir.

Continue reading

SAMPAI KAPAN?

waktu-1-small

Ibnul Qayyim rahimahullah menulis dalam kitabnya Bahr ad-Dumu’ (Lautan Air Mata), ‘Wahai saudaraku, sampai kapan kelalaian ini, sementara kalian akan dituntut tanpa persiapan? Maka demi Allah, ikatlah hari-hari kalian dengan menghasilkan sejumlah pahala, perbaikilah dari amal-amal kalian yang telah rusak. Jadilah kalian berada di atas kesiapan dari ajal-ajal kalian. Continue reading

Islam, Awalnya Asing dan Akan Kembali Dalam Keadaan Asing

islam asing

Sesungguhnya umat islam telah terdampar di persimpangan jalan, mereka hidup dalam kesengsaraan yang tidak pernah disaksikan oleh sejarah islam, telah berlalu banyak krisis dan bencana yang silih berganti. Hal ini dikarenakan umat islam sekarang berada pada kondisi yang lemah dan jauh dari syariat Allah Ta’ala yang kokoh. Akibatnya kita dapatkan kaum muslimin sekarang kehilangan sebagian negeri atau harta mereka. Mereka hidup dalam keadaan bimbang, keguncangan, ketakutan dan rasa was-was.

Islam datang pada masa jahiliyah dalam keadaan asing, dan telah datang masanya di mana islam saat ini dirasakan asing oleh pemeluknya. Sungguh benar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing” (HR Muslim). Continue reading